Setiap orang tentu pernah memiliki hajat atau keinginan khusus yang ingin segera terwujud. Entah itu masalah pekerjaan, jodoh, kesehatan, atau urusan lainnya. Dalam Islam, salah satu cara untuk memohon kepada Allah SWT agar hajat tersebut dikabulkan adalah melalui sholat hajat. Dengan melaksanakan sholat sunnah ini, kita bisa menyampaikan doa sholat hajat dan berharap agar Allah SWT memberikan jalan terbaik bagi kita.
Sholat hajat menjadi salah satu ibadah sunnah yang dianjurkan ketika kita berada dalam kesulitan atau memiliki keinginan tertentu. Melalui sholat ini, kita dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon pertolongan-Nya. Doa sholat hajat yang kita panjatkan menjadi perantara agar hajat kita segera terwujud.
Apakah Anda ingin mengetahui lebih dalam tentang sholat hajat? Mulai dari pengertian, keutamaan, tata cara, hingga doa sholat hajat yang bisa diamalkan? Mari simak panduan lengkap berikut ini agar ibadah Anda semakin khusyuk dan diterima oleh Allah SWT.
Apa Itu Sholat Hajat?
Definisi dan Pengertian Sholat Hajat
Sholat hajat adalah sholat sunnah yang dilakukan ketika seorang muslim memiliki hajat atau keinginan khusus yang ingin dikabulkan oleh Allah SWT. Kata “hajat” sendiri berarti kebutuhan atau keinginan. Dengan melaksanakan sholat ini, kita menunjukkan ketergantungan dan permohonan kita kepada Allah SWT atas segala urusan yang dihadapi.
Sholat hajat biasanya dilakukan dua rakaat, namun bisa juga lebih tergantung keinginan. Setelah sholat, dilanjutkan dengan doa sholat hajat yang khusus dipanjatkan agar Allah SWT berkenan mengabulkan permohonan kita.
Keutamaan Sholat Hajat
Melaksanakan sholat hajat memiliki beberapa keutamaan, di antaranya:
- Mendekatkan Diri kepada Allah SWT: Sholat hajat menjadi sarana kita untuk lebih mendekatkan diri dan tawakal kepada-Nya.
- Memperoleh Ketenangan Hati: Dengan berdoa dan memohon langsung kepada Allah SWT, hati kita menjadi lebih tenang dan tenteram.
- Dikabulkannya Hajat: Insya Allah, dengan niat yang tulus dan ibadah yang ikhlas, hajat kita akan dikabulkan oleh Allah SWT.
Tata Cara Sholat Hajat
Agar sholat hajat yang kita lakukan sesuai dengan tuntunan, berikut adalah tata cara lengkapnya:
Niat Sholat Hajat
Sebelum memulai sholat, awali dengan niat dalam hati. Niat sholat hajat cukup diucapkan dalam hati saja, tidak perlu dilafalkan.
Niat sholat hajat:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
“Usholli sunnatal haajati rok’ataini adâ‘an lillaahi ta’aalaa.”
Artinya: “Saya berniat sholat sunnah hajat dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
Rukun dan Bacaan Sholat Hajat
- Takbiratul Ihram: Mengangkat kedua tangan sejajar telinga sambil mengucapkan “Allahu Akbar”.
- Membaca Doa Iftitah: Seperti sholat pada umumnya.
- Membaca Surat Al-Fatihah.
- Membaca Surat Pendek: Pada rakaat pertama disunnahkan membaca Surat Al-Kafirun.
- Rukuk: Membungkuk sambil membaca “Subhaana rabbiyal ‘azhiim” sebanyak tiga kali.
- I’tidal: Berdiri tegak sambil membaca “Sami’allahu liman hamidah, Rabbanaa lakal hamd”.
- Sujud Pertama: Sujud sambil membaca “Subhaana rabbiyal a’laa” tiga kali.
- Duduk di Antara Dua Sujud: Membaca doa “Rabbighfirlii warhamnii…”.
- Sujud Kedua: Seperti sujud pertama.
- Bangkit ke Rakaat Kedua: Mengulangi langkah dari nomor 3 hingga 9.
- Pada rakaat kedua, setelah Al-Fatihah, disunnahkan membaca Surat Al-Ikhlas.
- Tasyahud Akhir: Membaca tasyahud dan shalawat.
- Salam: Mengucapkan salam ke kanan dan kiri.
Doa Setelah Sholat Hajat
Setelah selesai sholat, perbanyaklah berdoa. Doa sholat hajat ini menjadi momen penting untuk menyampaikan segala keinginan dan hajat kita kepada Allah SWT.
Bacaan Doa Sholat Hajat dan Artinya
Setelah selesai shalat, dianjurkan untuk membaca shalawat dan doa sebagaimana berikut:
سُبْحَانَ الَّذِي لَبِسَ العِزَّ وَقَالَ بِهِ، سُبْحَانَ الَّذِي تَعَطَّفَ بِالمَجْدِ وَتَكَرَّمَ بِهِ، سُبْحَانَ ذِي العِزِّ وَالكَرَمِ، سُبْحَانَ ذِي الطَوْلِ أَسْأَلُكَ بِمَعَاقِدِ العِزِّ مِنْ عَرْشِكَ وَمُنْتَهَى الرَّحْمَةِ مِنْ كِتَابِكَ وَبِاسْمِكَ الأَعْظَمِ وَجَدِّكَ الأَعْلَى وَكَلِمَاتِكَ التَّامَّاتِ العَامَّاتِ الَّتِي لَا يُجَاوِزُهُنَّ بِرٌّ وَلَا فَاجِرٌ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Subḫânal-ladzî labisal-‘izza wa qâla bihi. Subḫânal-ladzî ta‘aththafa bil-majdi wa takarrama bihi. Subḫâna dzil-‘izzi wal-kirami, subḫâna dzith-thauli as’aluka bimu‘âqidil-‘izzi min ‘arsyika wa muntahar-raḫmati min kitâbika wa bismikal-a‘dhami wa jaddikal-a‘la wa kalimâtikat-tâmmâtil-‘âmmâtil-latî lâ yujâwizuhunna birrun wa lâ fâjirun an tushalliya ‘ala sayyidinâ Muḫammadin wa ‘ala âli sayyidinâ Muḫammadin.
“Mahasuci Zat yang mengenakan keagungan dan berkata dengannya. Mahasuci Zat yang menaruh iba dan menjadi mulia karenanya. Mahasuci Zat pemilik keagungan dan kemuliaan. Mahasuci Zat pemilik karunia. Aku memohon kepada-Mu agar bershalawat untuk Sayyidina Muhammad dan keluarganya dengan garis-garis luar mulia Arasy-Mu, puncak rahmat kitab-Mu, dan dengan nama-Mu yang sangat agung, kemuliaan-Mu yang tinggi, kalimat-kalimat-Mu yang sempurna dan umum yang tidak dapat dilampaui oleh hamba yang taat dan durjana,”
Setelah itu, dianjurkan juga untuk membaca doa Rasulullah saw sebagaimana riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim.
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الحَلِيمُ الكَرِيْمُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ العَلِيُّ العَظِيْمُ سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ العَرْشِ العَظِيْمِ والحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ
Lâ ilaha illallâhul-ḫalîmul-karîmu, lâ ilaha illallâhul-‘aliyyul-adhîmu subḫânallâhi rabbil-‘arsyil-‘adhîmi wal-ḫamdulillâhi rabbil-‘alamîna.
“Tiada Tuhan selain Allah yang santun dan pemurah. Tiada Tuhan selain Allah yang maha tinggi dan agung. Mahasuci Allah, Tuhan Arasy yang megah. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam,”
Selanjutnya, orang yang sedang memiliki hajat tertentu bisa melanjutkan bacaan doa Rasulullah saw riwayat Imam At-Tirmidzi sebagaimana berikut:
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ، وَالغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ، وَالسَلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ، لَا تَدَعْ لِيْ ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ، وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ، وَلَا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضىً إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Allâḫumma innî as’aluka mûjibâti raḫmatika, wa ‘azâ’ima maghfiratika, wal-ghanîmata min kulli birrin, was-salâmata min kulli itsmin lâ tada‘ lî dzanban illâ ghafartahu, wa lâ hamman illâ farrajtahu, wa lâ ḫâjatan hiya laka ridlan illâ qadlaitahâ yâ arḫamar-râḫimîna.
“Tiada Tuhan selain Allah yang maha lembut dan maha mulia. Maha suci Allah, penjaga Arasy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan alam semesta. Aku mohon kepada-Mu bimbingan amal sesuai rahmat-Mu, ketetapan ampunan-Mu, kesempatan meraih sebanyak kebaikan, dan perlindungan dari segala dosa. Janganlah Kau biarkan satu dosa tersisa padaku, tetapi ampunilah. Jangan juga Kau tinggalkanku dalam keadaan bimbang, karenanya bebaskanlah. Jangan pula Kau telantarkanku yang sedang berhajat sesuai ridha-Mu karena itu penuhilah hajatku. Hai Tuhan yang maha pengasih,”.
Setelah doa-doa tersebut dipanjatkan, tahapan terakhir adalah memanjatkan doa dengan khusu memohon kepada Allah agar urusan atau hajat khususnya itu bisa dikabulkan.
Tips Agar Sholat Hajat Lebih Khusyuk
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari sholat hajat, berikut beberapa tips yang bisa Anda coba:
- Memilih Waktu yang Tepat: Waktu terbaik untuk sholat hajat adalah di sepertiga malam terakhir.
- Membersihkan Diri: Pastikan Anda dalam keadaan suci dari hadas kecil dan besar.
- Fokus dan Khusyuk: Hindari hal-hal yang bisa mengganggu konsentrasi.
- Perbanyak Dzikir dan Istighfar: Membantu menenangkan hati dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
- Berdoa dengan Bahasa yang Dipahami: Agar lebih meresap di hati, Anda bisa berdoa dengan bahasa sendiri.
Waktu Terbaik untuk Melaksanakan Sholat Hajat
Sholat hajat bisa dilakukan kapan saja, kecuali pada waktu-waktu yang dilarang untuk sholat sunnah seperti setelah sholat Subuh hingga terbit matahari dan setelah sholat Ashar hingga terbenam matahari. Namun, waktu yang paling dianjurkan adalah pada sepertiga malam terakhir.
Mengapa sepertiga malam terakhir? Karena pada waktu tersebut, Allah SWT turun ke langit dunia dan mengabulkan doa-doa hamba-Nya yang memohon dengan sungguh-sungguh.
Pertanyaan Umum Seputar Sholat Hajat
Berapa Rakaat Sholat Hajat yang Dianjurkan?
Secara umum, sholat hajat dilakukan dua rakaat. Namun, ada juga pendapat yang memperbolehkan hingga dua belas rakaat dengan salam setiap dua rakaat.
Apakah Ada Surat Khusus yang Dibaca?
Tidak ada ketentuan khusus mengenai surat yang harus dibaca. Namun, seperti yang dianjurkan, membaca Surat Al-Kafirun pada rakaat pertama dan Surat Al-Ikhlas pada rakaat kedua sangat disunnahkan.
Bisakah Doa Sholat Hajat Dibaca dalam Bahasa Sendiri?
Tentu saja. Allah SWT Maha Mengetahui segala bahasa. Anda bisa berdoa dengan bahasa Arab atau bahasa yang Anda pahami agar lebih khusyuk.
Apakah Sholat Hajat Bisa Dilakukan Berjamaah?
Sholat hajat biasanya dilakukan secara individu. Namun, tidak ada larangan untuk melaksanakannya secara berjamaah jika dibutuhkan.
Mengamalkan Sholat Hajat dalam Kehidupan Sehari-hari
Sholat hajat tidak hanya dilakukan ketika dalam kesulitan saja. Anda juga bisa melakukannya sebagai bentuk rasa syukur dan memohon petunjuk dari Allah SWT dalam setiap langkah kehidupan. Dengan rutin melaksanakan sholat hajat dan membaca doa sholat hajat, kita akan selalu merasa dekat dengan Allah SWT dan mendapatkan ketenangan jiwa.
Jangan ragu untuk selalu memohon kepada Allah SWT atas segala hajat dan keinginan Anda. Dia Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan doa hamba-hamba-Nya yang berserah diri.
Semoga informasi tentang doa sholat hajat dan panduan lengkapnya ini bermanfaat bagi Anda. Selalu ingat bahwa kunci utama adalah niat yang tulus dan keikhlasan dalam beribadah. Insya Allah, segala hajat dan keinginan kita akan dikabulkan oleh Allah SWT.
Tinggalkan komentar