Kasus penipuan,
dari zaman Mama minta pulsa sampai Papah minta kode OTP masih saja menjadi hal
yang hangat-hangat tai untuk dijalan sebagian manusia planet +62 ini.
dari zaman Mama minta pulsa sampai Papah minta kode OTP masih saja menjadi hal
yang hangat-hangat tai untuk dijalan sebagian manusia planet +62 ini.
Beberapa kasus
penipuan sering mampir, baik ke kontak pribadi ataupun ke kontak keluarga dan
lingkungan teman nongkrong, penipuan ini seringkali mengatasnamakan perusahaan
besar seperti Gojek dan OVO. Dan modus klasiknya hampir sama, yaitu dikatakan
bahwa si korban memenangkan undian dengan jumlah tertentu.
penipuan sering mampir, baik ke kontak pribadi ataupun ke kontak keluarga dan
lingkungan teman nongkrong, penipuan ini seringkali mengatasnamakan perusahaan
besar seperti Gojek dan OVO. Dan modus klasiknya hampir sama, yaitu dikatakan
bahwa si korban memenangkan undian dengan jumlah tertentu.
Jika sedang
beruntung, mereka hanya Sedikit usaha untuk meyakinkan korbanya, kemudian para
penipu ini meminta kode OTP (One Time Password) yang biasanya berisi antara 4
sampai 6 digit angka. Kepada sang korban, dengan dalih / modus angka itu
merupakan kode hadiah yang harus segera ditukarkan.
beruntung, mereka hanya Sedikit usaha untuk meyakinkan korbanya, kemudian para
penipu ini meminta kode OTP (One Time Password) yang biasanya berisi antara 4
sampai 6 digit angka. Kepada sang korban, dengan dalih / modus angka itu
merupakan kode hadiah yang harus segera ditukarkan.
Yah, selain
mengalami nya sendiri, cerita tentang penipuan ini juga sering saya lihat di
media sosial, seperti Instagram, Twitter, dan Facebook, dan sangat di sayangkan
bahwa fakta membuktikan banyak orang yang belum begitu paham apa pentingnya
kode OTP tersebut, dimana seharusnya kode itu hanya orang yang puda akun dan
tuhan yang tau. Dan sudah di jelaskan dengan tegas juga, pada setiap pengiriman
kode OTP itu, “Jangan pernah berikan kode ini kepada siapapun”.
mengalami nya sendiri, cerita tentang penipuan ini juga sering saya lihat di
media sosial, seperti Instagram, Twitter, dan Facebook, dan sangat di sayangkan
bahwa fakta membuktikan banyak orang yang belum begitu paham apa pentingnya
kode OTP tersebut, dimana seharusnya kode itu hanya orang yang puda akun dan
tuhan yang tau. Dan sudah di jelaskan dengan tegas juga, pada setiap pengiriman
kode OTP itu, “Jangan pernah berikan kode ini kepada siapapun”.
Kembali lagi,
pada modus penipuan yang sering dilakukan dengan memanfaatkan kode OTP, untuk
kamu ketahui, cara yang di pakai penipu ini sangat beragam, untuk itu kita
sebagai pemegang akun harus benar-benar berhati-hati, jangan mudah tergiur
dengan tawaran-tawaran yang janggal dan aneh.
pada modus penipuan yang sering dilakukan dengan memanfaatkan kode OTP, untuk
kamu ketahui, cara yang di pakai penipu ini sangat beragam, untuk itu kita
sebagai pemegang akun harus benar-benar berhati-hati, jangan mudah tergiur
dengan tawaran-tawaran yang janggal dan aneh.
Ingat! Akan
sangat berbahay jika kode OTP itu diberikan kepada orang lain, apalagi dalam
kasus ini penipu, jika kita memberikannya. Kemungkinan terburuknya adalah
penipu itu akan berhasil masuk ke akun si kita, dan akan langsung melakukan
aksinya, dengan mengambil semua saldo yang kita punya.
sangat berbahay jika kode OTP itu diberikan kepada orang lain, apalagi dalam
kasus ini penipu, jika kita memberikannya. Kemungkinan terburuknya adalah
penipu itu akan berhasil masuk ke akun si kita, dan akan langsung melakukan
aksinya, dengan mengambil semua saldo yang kita punya.
Dan jika,
kebetulan akun kita ternyata memang kosong, sang bapak penipu ini akan merayu
kita untuk mengisi saldonya, tentu saja dengan dalih bahwa untuk
mengambil/mendapatkan hadiah, saldo akun kita harus minimal sekian dan sekian.
kebetulan akun kita ternyata memang kosong, sang bapak penipu ini akan merayu
kita untuk mengisi saldonya, tentu saja dengan dalih bahwa untuk
mengambil/mendapatkan hadiah, saldo akun kita harus minimal sekian dan sekian.
Penipuan dengan
memanfaatkan kelemahan dari kurangnya perhatian akan pentingnya kode OTP
sebenarnya sudah terjadi sejak lama, sejak avatar aang belum menghilang, dan
kerajaan api belum menyerang.
memanfaatkan kelemahan dari kurangnya perhatian akan pentingnya kode OTP
sebenarnya sudah terjadi sejak lama, sejak avatar aang belum menghilang, dan
kerajaan api belum menyerang.
Kasus yang
sering terjadi adalah, permintaan kode OTP untuk internet banking dan akun
virtual bank lainnya, yang benar-benar dulu sangat rentan, bahkan dulu
sepertinya lebih canggih, hanya dengan melakukan wawancara dengan calon
korbanya saja, sudah bisa menghabiskan rekening tabungan korban.
sering terjadi adalah, permintaan kode OTP untuk internet banking dan akun
virtual bank lainnya, yang benar-benar dulu sangat rentan, bahkan dulu
sepertinya lebih canggih, hanya dengan melakukan wawancara dengan calon
korbanya saja, sudah bisa menghabiskan rekening tabungan korban.
Wawancara
singkat itu biasanya berisi tentang pertanyan seputar data pribadi, seperti
nama ibu dan juga nomor rekening, tentu saja wawancara itu di awali dengan
iming-iming hadiah yang korban akan dapatkan.
singkat itu biasanya berisi tentang pertanyan seputar data pribadi, seperti
nama ibu dan juga nomor rekening, tentu saja wawancara itu di awali dengan
iming-iming hadiah yang korban akan dapatkan.
Tidak berhenti
sampai disitu, pada kasus lainnya. Penipuan dengan memanfaat kode OTP juga
sering ditemui para pelaku E-commerce, atau para pejuang online yang memasarkan
produknya di marketplace, seperti shoppe dan Bukalapak.
sampai disitu, pada kasus lainnya. Penipuan dengan memanfaat kode OTP juga
sering ditemui para pelaku E-commerce, atau para pejuang online yang memasarkan
produknya di marketplace, seperti shoppe dan Bukalapak.
Penipuan ini
biasanya bermoduskan, keamanan internal. Dan cara yang dilakukan dan media yang
digunakan terkesan unik dan baru, yaitu melalui email.
biasanya bermoduskan, keamanan internal. Dan cara yang dilakukan dan media yang
digunakan terkesan unik dan baru, yaitu melalui email.
Para penipu ini,
akan mengirimkan email ke calon korbanya, yang berisi peringatan bahwa ada yang
masuk kea kun marketplacenya, dan mengharuskan untuk mereset password. Didalam
link itu akan di berikan sebuah link palsu, untuk mereset password, dimana
sebenarnya itu hanyalah link Phising untuk mengumpulkan data korbanya, baik
email, no telepon dan juga password.
akan mengirimkan email ke calon korbanya, yang berisi peringatan bahwa ada yang
masuk kea kun marketplacenya, dan mengharuskan untuk mereset password. Didalam
link itu akan di berikan sebuah link palsu, untuk mereset password, dimana
sebenarnya itu hanyalah link Phising untuk mengumpulkan data korbanya, baik
email, no telepon dan juga password.
Sangat menakutkan
bukan?! Gimana sudah peduli sekarang dengan kemanan dari kode OTP? Yuk mulai
amankan diri dan data diri kita!
bukan?! Gimana sudah peduli sekarang dengan kemanan dari kode OTP? Yuk mulai
amankan diri dan data diri kita!
Tinggalkan komentar